Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam ambisi mengejar dunia. Keinginan untuk memiliki harta, jabatan, dan segala kemewahan duniawi mendorong banyak orang untuk berusaha sekuat tenaga. Namun, ada sebuah kutipan bijak dari Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah yang mengingatkan kita tentang hakikat dunia:
“Dunia ibarat bayangan, kalau kau berusaha menangkapnya maka ia akan lari. Tapi jika kau membelakanginya, maka ia tak punya pilihan selain mengikutimu.”
Kutipan ini mengandung makna yang dalam. Dunia diibaratkan seperti bayangan yang selalu menjauh ketika dikejar. Namun, saat kita berhenti mengejarnya dan fokus pada hal yang lebih berarti, dunia justru akan datang dengan sendirinya.
Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kebahagiaan akan datang jika kita berhasil mengumpulkan materi sebanyak mungkin. Rumah megah, kendaraan mewah, dan kehidupan yang serba nyaman menjadi tujuan utama. Namun, saat semua itu tercapai, sering kali kita justru merasakan kehampaan. Mengapa? Karena kebahagiaan sejati tidak diukur dari banyaknya harta, melainkan dari ketenangan hati dan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Kutipan quotes of the day kali ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu terobsesi dengan materi. Ketika fokus utama kita adalah akhirat dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, dunia akan datang dengan sendirinya. Bayangan akan selalu mengikuti tubuh, begitu pula dunia akan mengikuti orang yang lebih memprioritaskan akhirat.
“Barang siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh apa-apa di akhirat, kecuali neraka.” (QS. Hud: 15-16)
Ayat ini memperjelas bahwa dunia hanyalah sementara, dan mengejarnya tanpa memperhatikan akhirat akan membawa penyesalan kelak.
Kutipan quotes of the day dari Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah ini mengajak kita untuk merenung dan mengevaluasi tujuan hidup. Apakah kita terlalu sibuk mengejar bayangan dunia? Ataukah kita lebih memprioritaskan akhirat sehingga dunia akan mengikuti dengan sendirinya? Semoga kita termasuk dalam golongan yang bijak dalam menata hidup, fokus pada akhirat, dan membiarkan dunia mengiringi langkah kita secara alami.
Pengirim: Makhrus Ali
Editor: Chotibul Umam
Tidak ada komentar