Bulan yang temaram
Mampukah aku memelukmu
Sebatang bambu hitam, kelam,
Hampir tak kelihatan,
Memandang jauh ke angkasa
Ia masih saja bertanya
Masih saja curiga
Apakah jalan ke tempatmu terjal
Lurus dan halus tapi semakin mengecil di kejauhan
Akankah berundak hingga sampai ke puncak
Ataukah luas dan bergelombang seperti samudra
Sebatang bambu semakin diam
Sedikit bergoyang diantara angin yang lalu lalang
Pelan, tapi jelas sekali membayang
Bulan, kita begitu dekat
Lebih dari berhadapan
Lebih dari bersentuhan
Kau menggodaku
Aku memasukimu
Tiba-tiba aku terbangun
Inilah mimpi yang sesungguhnya
Mimpi sebatang bambu
Sebelum aku menggerakkan penaku.
Sanggar Saktah, 03 Juli 2011
Sumber Ilustrasi: https://www.pikist.com/free-photo-sxolh/id
Tidak ada komentar