Merancang Sekolah Murah Berkualitas

Admin
7 Mei 2021 02:54
5 menit membaca

Oleh: Chotibul Umam 

Banyak faktor yang memengaruhi
kualitas pendidikan. Di antaranya adalah sumberdaya manusia (SDM), sarana-prasarana,
pembiayaan, dan lingkungan atau masyarakat, dsb. Tren yang berkembang di tengah
masyarakat saat ini faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas pendidikan
adalah pembiayaan. Kualitas pendidikan yang bagus umumnya identik dengan biaya
mahal. Namun benarkah demikian. Bisakah merancang sekolah murah berkualitas.

Sebelum menjawab
pertanyaan ini, penting untuk melihat perjalanan panjang sejarah pendidikan
khususnya di Indonesia. Saat belum dikenal lembaga pendidikan formal, di
Indonesia telah berdiri lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti
surau-surau atau pesantren dengan sarana seadanya.

Melalui lembaga
pendidikan yang ada saat itu lahir generasi emas yang melahirkan gagasan dan
gerakan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Dalam sejarahnya, dari para generasi
awal ini pula para faunding father merumuskan ideology, undang-undang, falsafah
dan dasar Negara yang sampai saat ini masih tetap berdiri kokoh dan diakui
kehebatannya. Itu artinya, pendidikan yang murah dengan sarana dan fasilitas
yang sederhana dan seadanya saat itu pendidikan mampu mencetak generasi yang
berpikiran maju dan berkembang.

Perjalanan yang ada
kemudian, lembaga pendidikan formal didirikan oleh pemerintah penjajah saat itu
yang diperuntukkan bagi kalangan rakyat kecil tidak memiliki kualitas yang
memadahi, sementara sekolah-sekolah yang berkualitas tinggi hanya mampu
dijangkau oleh kalangan bangsawan dan anak-anak pejabat karena berbiaya mahal.

Hal ini terus berlangsung
hingga sampai pada era reformasi dimana sekolah-sekolah bertaraf nasional
hingga internasional dirancang. Hal yang tidak bisa dihindarkan dalam masa itu
adalah kapitalisasi pendidikan yang menjamur. Sekolah menjadi basis bisnis yang
menggiurkan. Maka tren sekolah berkualitas pasti mahal dianggap lumrah dan
wajar oleh masyarakat. akibatnya rakyat kecil dengan penghasilan menengah
kebawah jarang yang bisa menikmati sekolah berkualitas. Potensi-potensi besar
dari para generasi anak bangsa yang kurang beruntung dari segi ekonomi
termarjinalkan dan tersisihkan.

Saat ini, walaupun
sedikit terlambat, usaha pemerintah malalui menteri pendidikan untuk mereformasi
dunia pendidikan di Indeonesia patut diapresiasi dan disambut dengan suka cita.
Walaupun pak menteri mengakui bahwa reformasi tidak akan selesai di masa
jabatannya dalam lima tahun mendatang, namun pondasi-pondasi dasar reformasi
setidaknya tengah digalakan.

Salah satu pesan
menteri pendidikan terhadap para pelaksana pendidikan utamanya terhadap guru adalah
bahwa peran guru tidak akan pernah bisa digantikan oleh teknologi secanggih
apapun. Guru adalah ruhnya pendidikan. Sebagaimana dikatakan oleh Dr. H. Darmadi, S.Ag., M.M, Mm.Pd., M.Si.
tanpa keterlibatan aktif guru, pendidikan kosong dari materi, esensi dan
substansi.

Dari penjelasan diatas
dan berdasarkan sejarah dapat disimpulkan bahwa yang menentukan kualitas sekolah
adalah kualitas guru. Hal ini juga dapat dilihat dari biaya oprasional terbesar
pada sekolah-sekolah favorit (berkualitas dan berbiaya mahal) adalah untuk
oprasional guru. Dimana setiap guru yang ada memperoleh gaji yang besar. Selain
itu, setiap personalia dan keluarga besar lembaga pendidikan yang ada dilatih,
dibina bahkan sampai dikuliahkan hingga mereka benar-benar memiliki komitmen
untuk mengabdi dan mendedikasikan potensi yang dimiliki untuk mewujudkan
kualitas pendidikan tempatnya mengajar.

Berangkat sini maka
sesungguhnya pemerintah memiliki potensi besar dalam merancang dan
mengeembangakan sekolah murah berkualitas. Dimana sekolah-sekolah di bawah
naungan pemerintah dengan guru negeri yang ada, sudah tidak lagi memikirkan
gaji guru. Siswa sudah tidak dibebani dengan biaya tinggi untuk menggaji guru.
Sementara guru telah digaji oleh pemerintah dengan besaran sama atau lebih tingi
dari guru swasta disekolah-sekolah favorit atau bahkan jauh lebih besar bagi
guru negeri yang bersertifikasi.

Pertanyaannya, mengapa kebanyakan
sekolah-sekolah negeri dengan guru bergaji tinggi memiliki kualitas di bawah
rata-rata. Jawabannya adalah karena kualitas SDM itu sendiri. Disekolah negeri,
gaji tinggi tidak selalu identik dengan kualitas yang tinggi. Karena tanpa
kerja sungguh-sungguh mereka tetap dibayar. Berbeda dengan guru swasta,
besarnya gaji mereka tergantung usaha dan dedikasi yang mereka berikan.

Untuk merancang sekolah
murah berkualitas terutama di sekolah negeri diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut,

Pertama. Usaha pemerintah
dalam melakukan reformasi di dunia pendidikan perlu dukung oleh semua pihak
terutama oleh pelaksana kebijakan pemerintah seperti dinas pendidikan sampai
pengawas di daerah. Dalam melaksanakan setiap program kebijakan hendaknya bukan
hanya semata-mata berorientasi proyek dan asal terlaksana. Lebih dari itu,
output dari setiap program kebijakan harus memilki progress yang jelas dengan
hasil yang bisa dirasakan hingga sampai ke anak. Seperti misalnya seleksi
kepala sekolah harus benar-benar mengutamakan kualitas sehingga dalam
melaksanakan tugas kepala sekolah memiliki visi dalam mewujudkan sekolah yang
berkualitas.

Kedua. guru negeri
harus meningkatkan pelayanan dan mengabdikan diri dengan sepenuh hati. Mereka harus
berani menghilangkan image bahwa guru negeri biasanya yang penting hanya
menjalankan kewajiban dan asal berangkat. Pola pikir seperti ini harus
dihilangkan mengingat tantangan kehidupan anak-anak kelak akan lebih besar dari
sekarang. Teramat mahal mengorbankan masa depan anak  dengan kesenangan dan kerja santai tanpa
motivasi dan visi yang jelas.

Ketiga, hendaknya guru tidak
menjadikan kekurangan sarana-prasarana sebagai penghalang keberhasilan sekolah.
Guru harus kreatif dan tidak lagi bergantung pada apa yang ada. Misalnya dengan
menjadikan alam sekitar sebagai tempat belajar, tidak menjadikan ruang kelas sebagai
satu-satunya tempat anak mencari ilmu. Lapangan, GSG, tempat ibadah dan alam
sekitar atau sawah-sawah bisa dijadikan sebagai tempat yang asik dan
menyenangkan bagi anak.

Jika sekolah-sekolah
negeri memiliki kepala sekolah yang berkualitas, didikung oleh guru-guru yang
memiliki semangat mengajar tinggi dan kreatif sebagaimana penjelasan diatas,
setidaknya langkah untuk merancang sekolah murah berkualitas dapat terwujud.
Mengenai hasil sebagaimana dikatakan menteri pendidikan, reformasi pendidikan
baru bisa dilihat hasilnya antara 10 sampai 15 tahun kedepan. semoga saat ini langkah
itu telah dimulai.

Pringsewu, 07 Mei 2021


Sumber Ilutrasi: https://pxhere.com/id/photo/1626640

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x
x