Telah jatuh
Bola-bola air di wajahmu
Satu demi Satu
Satu hingga satu yang lain
Hingga satu yang kesepuluh
Ya, hingga satu yang kesepuluh
Kegelisahan lain tumbuh
Untuk satu demi Satu
Di wajahmu
Di musim kemarau yang terlambat datang
Dan sepertinya juga akan terlambat pulang
Kau berharap air matamu akan jatuh lebih,
Lebih dari satu hingga kesepuluh
Kau tengok perigi di halaman belakang matamu
Tinggal lengkung dasar yang samar
Pandangmu jauh ke depan
Tidak juga menemukan titik terang
Bagaimana menghapus retakan tanah
Yang semakin bercabang
Di dalam kotak persegi panjang ini
Bagaimana menjelaskan pada
Tumbuhan padi yang tiba-tiba menua
Sebelum sempat menjadi ibu bagi biji-biji yang montok
Di saat-saat terakhir,
Telah jatuh
Satu demi Satu
Satu hingga satu yang lain
Hingga satu yang kesepuluh
Ya, hingga satu yang kesepuluh.
Sanggar saktah, 30 Juni 2011
Sumber Ilustrasi: https://pxhere.com/id/photo/425267
Tidak ada komentar